Gas Air Mata dan Panik, Siapakah yang Akan Bertanggung Jawab?


<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4614381716927572"

     crossorigin="anonymous"></script>

Malang, Kerusuhan yang ada di malang ,tepatnya Stadion Kanjuruhan, Malang. Sebanyak 125 orang menjadi korban meninggal dalam kerusuhan,  korban yang  meninggal  itu terdiri dari suporter Arema FC dan anggota polisi. Selain korban dari kalangan dewasa ada  juga terdapat beberapa anak-anak.

Lantas siapa yang akan bertanggung jawab atas insiden itu. Adakan yang mau bertanggung jawab atas kejadian tersebut?, korban nyawa sebanyak itu. Namun atas insiden tersebut dapat menjadikan pelajaran dalam persepak bolaan yang ada di Indonesia. SOP yang ada baik di instansi yang satu serta yang lain dalam Persepak bolaan Indonesia hurusnya ada link ataupun keterkaitan agar tidak adanya saling menyalahkan.

Bisa jadi SOP yang ada, tidak ada keterkaitan ataupun  berhubungan dengan satu sama lain. Dengan adanya link ataupun keterkaitannya dapat mengatasi saat terjadi insident sesuia prosedurnya. Kita hanya berharap  dari instansi terkait bisa menerapkan  SOP tersebut, agar kejadian serrupa tidak terulang kembali.

Jumlah meninggal sebanyak itu merupakan buka karena bentrok suporter, melainnkan karena kepanikan. Para seporter panik serta adanya gas air mata , gas tersebut bisa mengakibatkan mata perih dan bisa kekurangan oksigen dengan meghirup gas tersebut.

Banyaknya penonton serta kepanikan  yang ada di stadion tersebut sehingga mengakibatkan penonton yang ada di tribun berusaha untuk keluar dari stadion. Karena saling berebut keluar maka penumpukan di pintu keluar menjadi padat dan saling berebut. Karena semua yang hadir pasti panik dan akan berusaha keluar,  ada yang terhimpit ataupun jatuh terus keinjek-injek sehingga kekurangan oksigen. Maka dapat mengakibatkan orang meninggal.

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4614381716927572"

     crossorigin="anonymous"></script>

<!-- Itink Jarkoni -->

<ins class="adsbygoogle"

     style="display:block"

     data-ad-client="ca-pub-4614381716927572"

     data-ad-slot="7212013634"

     data-ad-format="auto"

     data-full-width-responsive="true"></ins>

<script>

     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

</script>

Buka hanya kerugian materiil, namun nyawa para suporterpun ikut melayang. Padahal mereka datang untuk suport team kesayangannya. Namun apa boleh dikata, ketidak legowoan atas kekalahan merupakan pemicu para suporter tersebut turun ke lapangan.

Namun imbas dari kejadian tersebut, berimbas sangat panjang dan mengakibatkan sebanyak 125 nyawa melanyang serta puluhan orang harus di rawat di rumasakit. Kita hanya bisa berdoa semoga yang masih berada dalam perawatan segera bisa pulih dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga.

Lantas siapa yang akan bertanggung jawab dalam insiden tersebut. Yang pasti semua akan berargumen sesui prosedurnya masing-masing. Coba dalam kejadian semua  akan berebut kesalah alangkan damainya negeri ini.Beda kalau semua merasa benar pasti akan gontok-gontokan. Dan waspada  terhadap propokator, ia akan menyusup dan ada dimana-mana.


Salam santun Cikarang,5 Oktober 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar